Sunday, September 17, 2017

ANALISIS ARTIKEL MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS

Article Title            :   Settling Moral Degradation and Improving the Quality of Nation's Education through
                                    Education figure
Publication Year    :     -
Author                    : Point Yayuk Wijayanti
Indonesian

Many cases of moral irregularities that occur in the Indonesian nation, especially teenagers and school children, which in this case is strongly influenced by educators (teachers).

 This is what the author wants to convey. He is concerned about the condition of Indonesian society.
            This article explains the role of an educator in giving birth to a superior generation. Women are required to be able to prepare themselves to be a smart woman without ignoring the science of religion in addition to diligently to demand knowledge. More if associated with her role as a mother when married. A mother will succeed in printing a qualified child if she has a quality personal totality. The author also explains to free themselves from the shackles of ignorance and economic crisis hence the need for a constructive attitude and optimism. Constructively prepared, the economic crisis is not seen as the scourge of life. In its application, the women are expected to be able to live the nature of motherhood, then implement it in their daily life then they will be able to free themselves from ignorance or any crisis that happened.
Deficiency :
            In writing this article there are typing errors that make it possible for the reader to misinterpret the intent of the goal to be conveyed. Besides, it is not perfect because the authors do not explain any factor factors that can prevent a woman to cultivate the nature of motherhood in order to give birth to a superior generation.

Advantages       :
            The language used is easy to understand, so the explanation that is presented is quite difficult to be easier to understand even though there are some errors in typing.
In accordance with the title, this article discusses the problems of women in relation to the birth of a superior generation, ranging from preparing themselves to a figure of intelligent women to the application in daily life. Even the authors also use the proposition of the Quran and the teachings of Islamic teachings in its delivery.
So this article is not merely mempahatkan intelligence and good delivery techniques but also the richness of the author's view of religion

LIRIK ASTAGHFIRULLAH ROBBAL BAROYA (ENGLISH VERSION)

Astaghfirullah robbal baroya
Astaghfirullah minal khotoya
Robbi zidni 'ilman zidni' ilman naafi'a
wawaffiqni 'amalan sholihaa' amalan maqbula

Allahu robbi Allahu khasbi
This heart is full of envy
Hilarity
Faith is getting empty
Speaking always lie

During the day I ignore it
Obligations that you command
It's as if life is going on forever
Dissolves in the sweetness of the world

Liver disease becomes a thorn
Life itself feels
The luxury of the temporary world
Makes me lost and humiliated

Robbi please forgive my sin
Often violates your prohibition
Robbi apologizes for you
Life is far from your grace do not you take life in jasat?
Before I came back to repent

Robbi I am not a paradise expert
But I can not afford in hell
Your Robbi is the Almighty
Forgive the slave who has sinned Khusnul khotimah to die
Smile at the end of life later

Friday, June 9, 2017

UNDANGAN RAPAT IPNU - IPPNU

Selamat pagi rekan-rekanita semuanya
Tetap Semangat berIPNU-IPPNU yaa 
Kali ini saya mau berbagi undangan rapat/pertemuan rutin IPNU IPPNU yang cukup simpel. hehe


langsung saja klik Download
Semoga bermanfaat

TEKS SAMBUTAN KETUA PANITIA PENGAJIAN

Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillaahi Robbil’Alamien, Wassholatu wassalaamu’alaa Asyrofil Anbiya wal Mursalin, Sayyidina wa Maulana Muhammadin, wa’alaa alihi wa Shohbihi Ajma’in, amma ba’du.
Yang terhormat Alhabib ‘Abdul Qadir Maulakhailah selaku pimpinan Majelis Riyadhul Jannah
Yang terhormat K.H ‘Abdus Shomad
Yang kami hormati para ‘alim ulama dan para habaib
Hadirin,hadirot yang kami hormati ,
Serta rekan/ita IPNU IPPNU yang berbahagia

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat yang dianugerahkan kepada kita semua, sehingga pada malam hari yang berbahagia ini kita semua diberi kenikmatan berupa kesehatan jasmani dan rohani sehingga dapat berkumpul di tempat yang Insya Allah penuh barokah ini, dalam rangka memperingati “Isro’ dan Mi’roj” Nabi Besar Muhammad SAW.

Shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju ke zaman yang terang benderang.

Alhamdulillahi robbil ‘alamin,
pada tahun ini IPNU-IPPNU ranting Kauman dapat menyelenggarakan acara Peringatan Isra’Mi’raj Nabi  Muhammad saw sebagaimana biasanya.

Kami selaku panitia sangat berterima kasih kepada semua pihak dan segenap panitia, yang telah berusaha dengan sebaik mungkin, dan membantu dalam penyelenggaraan acara ini, sehingga acara ini dapat terwujud, dan semoga dapat berjalan denngan lancar hingga akhir acara. Allahumma aamiin

Hadirin yang mulia, sebagai umat Islam sudah sewajarnya kita mengenal lebih dekat junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Semuany
a itu semata-mata untuk meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT. Dengan demikian kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dapat lebih baik menjalankan perintah-Nya sekaligus dapat menjauhi larangan-larangan Allah.

Atas nama Ketua Panitia peringatan Isra’ Miraj, kami berharap semoga pengetahuan agama khususnya masalah Isra’ Mi’raj ini nantinya benar-benar dapat dihayati oleh hadirin, untuk selanjutanya dapat diamalkan sesuai dengan tuntunan yang telah diajarkan.

Sebelum kami tutup, kami atas nama penyelenggara mohon maaf jika dalam pelaksanaan acara ini
terdapat banyak kekurangan atau kesalahan. Semuanya itu kekhilafan kami yang tidak kami sengaja.
 kritik dan saran yang membangun sangat terbuka bagi kami untuk kedepannya agar lebih baik lagi,  Akhirul kalam, wallahul muwaffiq ilaa aqwamith thoriq,


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

ANALISIS RETORIKA Menggunakan Teknik Induktif

ANALISIS RETORIKA pada IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
Menggunakan Teknik Induktif

CONTOH UNDANGAN TAHLIL

UNDANGAN TAHLIL
Minggu, 13 Maret 2016                                                                                

                                                                                                                        Kepada Yth
                                                                                                                        Bapak/Sdr :
                                                                                                                        ..................................
                                                                                                                        di tempa
t
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
          Puji syukur kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan Nikmat dan KaruniaNya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, tabi’in, serta orang orang yang istiqomah mengikuti ajaran Islam hingga akhir zaman.
          Berkenaan dengan 2 tahun (khaul) wafatnya Ibu/Eyang ..................., untuk itu kami mengharap dengan hormat atas kehadiran Bapak/Saudara pada acara yang  Insya Allah akan kami selenggarakan pada :
Hari/Tanggal        :      Minggu, 13 Maret 2016
Waktu                  :      Pukul 19.30 Wib. (Ba’da Isya awal)
Acara                   :      Pembacaan Tahlil
Tempat                 :      Kediaman ..............                (Almarhum)                                                          
 
   Rt 02/01 Kauman Sokaraja Tengah

        Demikian undangan ini kami sampaikan,atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan terima kasih.  Teriring do’a “Jazakumullah Ahsanal jaza  Jazakumullah Khoeron Katsiiro”
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

                                                                   Hormat kami



                                                                                         Fulan

Wednesday, June 7, 2017

SURAT IPNU IPPNU LENGKAP


Memahami Pemikiran Hassan Hanafi


A.    Riwayat Hidup Hassan Hanafi
Hasan Hanafi lahir dari keluarga musisi pada tanggal 13 Februari 1935 di Kairo. Riwayat pendidikan Hasan Hanafi diawali dengan menamatkan Sekolah Dasar pada tahun 1948 di Madrasah Sanawiyah Khalil Agha Kairo yang di selesaikan dalm waktu empat tahun. Sejak berada di Sanawiyah Hanafi aktif mengikuti aktiviyas sosial dan  diskusi-diskusi kelompok Ikhwan Al-Muslimin yang membuat ia mengetahui pemikiran-pemikiran yang berkembang di kelompok.
Dari sekian banyak tulisan atau karya Hanafi, Kiri (Al-Yasar Al-Islami ) merupakan salah satu puncak sublimasi pemikirannya semenjak revolusi 1952. Kiri Islam meskipun baru memuat tema-tema pokok dari proyek besar Hanafi,tetapi telah menformulasikan satu kecenderungan pemikiran yang ideal tentang sumbangan agama bagi kesejahteraan umat manusia.

BUKU SAKU IPNU IPPNU



                                                     BUKU SAKU                                         

                                          IPNU - IPPNU  




    

    

Al-Qur’an Sebagai Sumber Hukum Islam

MAKALAH
Al
-Qur’an Sebagai Sumber Hukum Islam


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ushul Fiqih
Dosen Pengampu : Durotun Nafisah M.Si

Kelompok 1 :
Bagus Haykal Fannani (1617102052)
Kharisma Pamula (16171020..)
Khasan Mufti  (1617102067)
Nani Setiani (16171020..)

JURUSAN  KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM (KPI-B)
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2016/2017
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Al -Quran Sebagai Sumber Hukum Islam” ini dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.      Allah SWT
2.   Durotun Nafisah M.Si selaku dosen mata kuliah Ushul Fiqih

Selanjutnya penulis berharap semoga makalah ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dan kebaikan makalah ini.


       
                                                                                                           Penyusun











BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW, karena turunnya Al-Qur’an melalui perantara beliau. Al-Quran didalamnya berisi berbagai kisah dari sejarah zaman lampau hingga masa yang akan datang, juga didalamnya berisi hukum hukum Islam, rahasia alam semesta, dan masih banyak lagi.
Peran Al-Qur’an penting sebagai petunjuk umat manusia di dunia. Karena sebagian besar persoalan manusia dapat diperoleh jawabannya pada Al-Qur’an, maka dari itu Al-Qur’an diyakini menjadi sumber hukum Islam pertama sebelum hadits serta menjadi sumber ajaran bagi Islam. Sehingga sudah menjadi kehidupan bagi manusia untuk mengimani, membaca, menelaah, menghayati, dan mengamalkan ajaran Al Qur’an secara keseluruhan, serta mendakwahkannya kepada sesama
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Al-Qur’an
2. Berbagai macam aspek hukum yang dikemukakan dalam Al-Qur’an
3. Cara Al-Qur’an dalam menyampaikan pesan pesan hukumnya
Tujuan Penulisan
·  Mengetahui arti Al-Qur’an
·  Mengetahui aspek hukum di dalam Al-Qur’an
·  Mengetahui bagaimana Al-Qur’an menyampaikan pesan-pesan hukum










BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an dalam kajian Ushul Fiqih merupakan objek pertama dan utama pada kegiatan penelitian dalam memecahkan suatu hukum. Al-Qur’an menurut bahasa berarti bacaan dan menurut istilah Ushul Fiqih al-Qur’an berarti “Kalam (perkataan) Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW, yang lafazh-lafazhnya mengandung mukjizat,membacanya mempunyai nilai ibadah,yang diturunkan secara mutawattir,dan yang ditulis pada mushaf,mulai dari awal surat Al-Fatihah sampai akhir surat An-Nas”.[1]
Al-Qur’an mulai diturunkan di Mekkah tepatnya di gua Hiro pada tahun 611M, dan berakhir di Madinah pada tahun 633M, dalam jarak waktu kurang lebih 22 tahun beberapa bulan. Ayat pertama diturunkan adalah, ayat 1 sampai dengan ayat 5 surat al-‘Alaq[2]:
……………………………
Maknanya yang murni, menjadi mukjizat Nabi Muhammad SAW, serta menjadi aturan dan pedoman hidup bagi manusia dan mereka akan memperoleh hidayah dengan dikemukakannya itu, dengan periwayatan mutawatir dan membacanya termasuk perbuatan ibadah[3].

            Salah satu keistimewaan Al Qur’an adalah bahwa lafal dan maknanya langsung dari Allah, baik itu perumusan dan penyusunan kalimat-kalimat dilakukan oleh Allah SWT sendiri yang dilakukan dengan amat cermat. Akan tetapi lafal yang digunakan adalah lafal yang memiliki basis dalam kultur kebahasaan bangsa Arab, sehingga memungkinkan mereka dapat memahami pesan-pesan yang dikemukakan itu. Dengan demikian dilihat dari segi rangkaian kosakata yang digunakan-nya. Bahasa Al Qur’an adalah bahasa manusia, Akan tetapi, ketika Allah menggunakan bahasa mereka menyampaikan ajaran-ajaran bagi mereka, Allah mampu menampilkan susunan kalimat yang manusia sendiri tidak mampu melakukannya, inilah salah satu keistimewaan Al-Quran yang disusun langsung oleh Allah SWT
Ayat-ayat
Ruang Lingkup ajaran hukum yang dikemukakan Al-Qur’an
Ruang Lingkup ajaran hukum yang dikemukakan Al-Qur’an, secara umum ada dua[4], yaitu:
1.      Ajaran-ajaran yang mengungkap aturan-aturan peribadatan, yaitu aturan aturan penghambaan manusia terhadap tuhannya, seperti ayat-ayat tentang tema tema shalat, puasa, zakat, haji
2.      Ajaran-ajaran yang mengungkap aturan-aturan kehidupan sosial, dengan rincian sebagai berikut:
a)      Ayat yang mengatur tata kehidupan keluarga dan perorangan sebanyak 70 ayat
b)      Ayat yang mengatur tata hubungan jasa dalam kehidupan sosial sebanyak 70 ayat
c)      Ayat yang mengatur hukuman bagi para pelaku tindak kejahatan kriminal sebanyak 30 ayat
d)     Ayat yang mengatur kekuasaan kehakiman sebanyak 10 ayat
e)      Ayat yang mengatur soal secara peradilan sebanyak 13 ayat
f)       Ayat yang mengatur soal kehidupan politik dan kekuasaaan sebanyak 25 ayat
g)      Ayat yang mengatur hak perlindungan fakir miskin serta perilindungan warga negara dari penguasa/pemerintahannya sebanyak 10 ayat
Dengan demikian total dari ayat Al-Qur’an yang  mencapai 6360 buah, ayat hukum hanya berjumlah 368 ayat, atau kurang lebih hanya 5,8% dari total ayat Al-Qur’an secara keseluruhan, Selebihnya adalah pesan-pesan tentang ajaran akidah dan ahlaq, serta ilustrasi ajaran yang disamping memperkenalkan berbagai kejadian klasik yang tidak terangkat dalam cerita-cerita rakyat, juga dalam menggambarkan kehidupan akhirat, yang akan dijalani setiap manusia, dari awal sampai akhir dari kehidupan mereka. Penyederhanaan dalam pengungkapan norma-norma hukum tersebut sehingga mengambil porsi 5,8% dari total Al-Qur’an, membuat hukum islam itu menjadi sangat kuat, dan senantiasa mampu menjawab persoalan manusia sepanjang zaman.
Cara-cara menyampaikan pesan hukum
Pesan-pesan ajaran hukum secara umum disampaikan dalam dua bentuk, yaitu bentuk tuntutan dan bentuk  pilihan. Bentuk tuntutan ada dua, yaitu tuntutan untuk dikerjakan dan tuntutan untuk ditinggakan.[5]
1.      Tuntutan untuk dikerjakan (perintah) dalam beberapa bentuk ungkapan yaitu:

a)      Dalam surat an-Nahl ayat ke-90. Dalam ayat ini, Allah menyampaikan perintah (tuntutan untuk dikerjakan) kepada umat manusia khususnya umat islam untuk berbuat adil dan kebajikan, serta senantiasa memperhatikan kaum kerabat

...................  إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat...........
b)      Dalam surat al-Baqarah ayat ke-178. Dalam ayat ini Allah menyampaikan pesan hukum dengan tuntutan mengikat untuk dilaksanakan, yaitu bagi pelaku tindak kejahatan pembunuhan.
..................
2.      Tuntutan untuk ditinggalkan (larangan) juga disampaikan dalam beberapa bentuk ungkapan yaitu[6]:
a)      Dalam surat an-Nahl ayat ke-90.

۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.
 Dalam ayat ini Allah menyampaikan larangan untuk melakukan berbagai perbuatan dosa baik dosa besar maupun dosa kecil, Pelarangan tersebut berdampak tuntutan yang mengikat, sehingga lahir kesimpulan bahwa berbuat dosa itu haram, karena keharaman teesebut maka setiap dosa akan dibalas dengan siksaan sebagai akibat dari pelanggarannya itu

b)      Dalam surat al-Baqarah ayat ke-173.

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Allah mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam ayat ini Allah menyampaikan pesan larangannya dalam lafal harroma yang maknanya mengharamkan. Dengan demikian ayat tersebut mengharamkan seluruh umat Islam untuk mengkonsmsi bangkai, darah dan daging babi dan mengharamkan pula binatang yang halal untuk dimakan tapi disembelih dengan menyebut nama selain Allah





[1] Prof.Dr.Rosihon Anwar M.Ag, Ulum Al-Qur’an,Pustaka setia,Bandung,2012,hal.34
[2] Lihat Prof.Dr.H. Satria Effendi M.A, Ushul Fiqh, Prenamedia group, (Rawamangun,Jakarta),2005,hal.79
[3] Materi Pokok Ushul Fiqih, hlm 84
[4] Ibid., hlm.85
[5] Ibid., hlm. 88.
[6] Ibid., hlm. 91.